Hari ini adalah hari pertama aku menjabat sebagai Tsuchikage. Dan seperti biasanya, kami para kage yang baru menjabat harus menemui salah satu Daimyou agar mereka tahu mengenai pergantian jabatan.
Sesampainya disana, Aku menyuruh pengawalku untuk menunggu diluar. Kulihat, tempat ini benar-benar dijaga ketat. Yah.., namanya juga markas Daimyou, jika mereka disandra atau mati, pasti negara pun akan hancur, minimal kacau lah...
Aku pergi ke ruangan yang telah diberitahukan oleh pengawal Daimyou yang ada di luar. Saat aku membuka pintu ruangan itu, aku melihat seorang kakek duduk di lantai-di depan meja-sambil menyilangkan kakinya. Itu adalah Earth Daimyou !
"Pe..permisi, saya adalah Tsuchikage baru yang ditugaskan kesini.." sapaku sopan
"oh.., sudah datang toh, mari duduk.." suruhnya dengan nada rendah khas seorang kakek
Akupun duduk di depan kakek dan meja itu. Kami berbincang bincang cukup lama. Dia menjelaskan bagaimana cara kerja Tsuchikage terhadap Daimyou dan Dunia. Dia juga menjelaskan bagaimana keluar dari masalah saat keadaan darurat. Setelah itu, barulah dia menjelaskan tentang misi pertamaku sebagai seorang Kage.
"saya tidak akan berlama-lama menjelaskan misinya. Misinya sebenarnya akan sama setiap generasi. namun yang beda hanya laki dan perempuan saja.." jelasnya
"nah, misi untuk seorang kage perempuan adalah.." lanjutnya lalu ia berdiri dan tampaklah batang penisnya yang tegang dan besar
"melayani saya.."
Aku kaget setengah mati. Aku kan masib perawan ! malah disuruh ngelayani. Aku kan Tsuchikage, bukan pelacur ! jangan-janga dia hanya ingin aku memuaskan nafsunya.
"Eh.., A..apa hubungannya dengan tugas Tsuchikage ?" tanyaku curiga
"hmm.., Misi pertama seorang kage laki-laki adalah bertahan hidup tidak makan dan minum selama 1 bulan. Tujuannya adalah agar mereka bisa bertahan walaupun dalan keadaan disandra atau sejenisnya. Sedangkan Misi pertama seorang kage perempuan adalah menguji nafsunya. Tujuannya adalah agar dia tidak terancam jika mau diperkosa, karna itu, Tsuchikage harus melepas perawannya.." jelanya rinci
Karna telah di checkmate, Akupun jadi harus menurutinya.
"ah.., begitu dimasukkan, kamu isap juga ya.." pintanya sambil memegangi kepalaku
Aku mulai mengocok penisnya dengan mulut dan tanganku. Aku juga menyedot penisnya. Kurasakan denyutan pada penis itu saat kupegang.
Tiba-tiba saja dia menyuruhku untuk melepaskan oralanku dan berdiri. Akupun menurutinya. Ketika aku berdiri, dia langsung melumat bibirku. Aku di dorongnya sampai menempel ke dinding di belakangku. Aku langsung membalas kulumannya. Kurasakan tangannya meremas susuku pelan lalu memilin putingku secara halus dari luar. Mau tak mau, akupun ikut terangsang. Dia mengangkat baju merah lengan buntung satuku sampai diatas dada. Aku yang tidak memakai pakaian dalam pun harus rela buah dadaku terpampang jelas di hadapannya.
Tangan kirinya yang menganggur diturunkan untuk mengelus pahaku. Tangan kirinya semakin naik dan akhirnya menyentuh pangkal pahaku, alias vaginaku. ED mulai menggesek-gesekkan jarinya di vaginaku dari luar celana coklatku. Aku yang dipermainkan begini sudah kehilangan akal dan dikuasai nafsu. Aku mulai merintih nikmat sambil mendongakkan kepalaku.
ED mulai menurunkan celanaku lalu melepasnya. Aku yang-sekali lagi-tidak mengenakan dalaman, membuat tubub bagian bawahku sudah telanjang bulat.
ED menghentikan aktifitasnya di dadaku, lalu jongkok di depan vaginaku.
"Memekmu begitu indah.." pujinya membuatku makin terangsang
Dia mulai memainkan vaginaku. Dia memasukkan lidahnya yang bergerak-gerak di dalam vaginaku. Dia juga menghisap-hisap vaginaku dengan mulutnya, lalu memainkan klirotisku dengan jarinya.
Wanita mana yang sanggup menahan birahinya ketika di permainkan begini ? Wanita terkuat di bumi pun pasti tidak akan berkutik jika diperlakukan seperti ini.
Apalagi aku. Aku yang dalam posisi berdiri, dengan seorang kakek menjilati vaginaku, lututku serasa lemas tak sanggup menopang tubuhku lagi.
Jilatan dan hisapannya makin liar, sehingga tanpa sadar aku memegang erat kepalanya agar tidak melepaskannya hingga aku orgasme.
Beberapa saat kemudian, aku benar-benar sudah tidak kuat menahan orgasme. Tubuhku mengejang, lututku melemas, dan perasaan nikmat keluar dari tubuhku. Aku ambruk ke lantai.
"UH.., kamu bener-bener perawan ya..? enak banget.." racaunya
Aku mulai mendesah setiap kali penisnya menyodok masuk hingga menyentuh rahimku. ED juga terus meracau tentang betapa enaknya rasa memekku.
Karna digenjot terus menerus, aku jadi terangsag lagi. Kali ini dia menyuruhku berdiri dan menggantungkan tanganku ke lehernya. ED terus menerus menggenjotku.
"Ah Ah ah, gue..mau..keluar...lagi.." ucapku dengan tersenggal-senggal
Astaga ! aku ketiduran sampai pagi.