Namaku adalah Hyuga Koi, seorang jounin dari clan hyuga. Hari ini merupakan hari yang luar biasa, karna tuan Hiashi menyuruhku untuk melatih putrinya, Hyuga Hinata.
Hinata merupakan sosok putri hyuga yang benar-benar menggoda. Kulit putih, rambut biru tua, toketnya yang berukuran 35C, benar-benar mengundang nafsu pria. Hari ini sudah kuputuskan, aku akan menjailinya ! hahahaha..
Aku berjalan menuju tempat latihan kami-hutan konoha-sambil membayangkan rasa tubuh Hinata. Uh.., gue dah gak sabar.
setelah beberapa saat, aku sampai disana. Aku menoleh kanan-kiri, tapi tak terlihat satupun sosok manusia lain.
5 menit berlalu. Aku baru melihat gadis itu berlari dengan penuh keringat menuju kearahku. Lalu ia sampai dengan nafas ngos-ngosan.
"m..maaf, Koi-sensei. aku tadi harus mencari Hanabi dulu.." ucapnya memohon
"hmm.., oke, tapi kamu saya beri hukuman" jawabku
"e..apa itu sensei ?" tanyanya
"latihannya akan menjadi lebih dari 1 bulan..!" jawabku
"a..apa..!?"
"keberatan ?"tanyaku
"t..tidak sensei, aku minta maaf" jawabnya
"baiklah, latihan akan dimulai"
Kami menuju ke bagian hutan yang lebih dalam. Setelah berjalan cukup lama, kami rasa kami sudah cukup masuk kedalam hutan. Akupun menjelaskan rincian dari latihan kali ini, dan juga memutuskan apapun yang harus dilakukan. Sebenarnya ini adalah latihan membangkitkan cakra besar hyuga, dimana latihan ini merupakan latihan bertahan hidup.
"Hinata, ayo kita mulai" seruku
"baik Koi sensei"jawabnya
kamipun berlatih melempar kunai, memukul pohon, juga memfokuskan cakra. Dan saatnya pun tiba, latihan Meditasi.
Kami menuju air terjun pojok hutan. Disana aku menyuruh hinata melakukan meditasi dipinggir sungai.
"ok, disinilah latihan meditasinya, sekarang, copot semua bajumu ! telanjang !" perintahku
"eh...,kok copot baju ?"tanyanya kaget
"protes ? disini kamu meditasi sambil telanjang, lalu aku akan mengganggu meditasi mu, dan kamu harus sabar !" perintahku
"b..baik.." jawabnya
Dengan segera hinata mencopot seluruh pakaiannya hingga telanjang. Kupandangi buah dadanya yang besar. *uh.., udah mulus, gede lagi* ucapku dalam hati. Hinata langsung berposisi meditasi diatas batu besar. Ia pun berkonsentrasi dengan memejamkan mata.
"konsentrasi, rasakan alam menyatu dalam dirimu" kataku menyemangati. Akupun mendekatinya lalu memandang toketnya dari jarak yang sangat dekat. Aku beralih kebelakang, duduk dibelakangnya, lalu meremas toketnya.
"eugghh.."lenguhnya
"konsentrasi..!" bentakku
Aku menciumi lehernya, lalu memelintir putingnya. Tubuh Hinata bergetar dan aku tau kalau ia sudah terangsang. Aku menjilat dan menggigit telinganya sambil terus memainkan susunya yang montok.
Aku berpindah kedepan lalu duduk didepannya. Aku emut susunya, ia mendesah pelan. Aku berpindah lagi kebelakang, menjilat pinggulnya. Tangan kiriku turun ke vaginanya, menggosoknya.
"ah.." desahnya
"konsentrasi..! kalau gak, latihannya akan semakin lama" ancamku
Aku berpindah kedepan berposisi tidur, lalu menjilati memeknya. Tubuh Hinata bergetar hebat lalu keluarlah cairan putih dari memeknya. Ia pun ambruk ke batu dengan sadar. Akupun memapahnya kedalam tenda yang kami buat.
"kamu kelelahan, besok kita lanjutkan" kataku dengan pelan
Hinata hanya mengangguk lalu tertidur.
Malamnya, ia pun bangun dan kusuruh ia makan malam terlebih dahulu.
"makan dulu sini !" ajakku masih membawa semangkuk sup
Hinata yang hanya mengenakan Kain pastel untuk menutupi tubuhnya pun membuatku terangsang kembali. Sambil makan, aku menjelaskan latihan besok.
"mulai besok, kamu latihan dengan telanjang terus" jelasku
"a..apa ? kenapa" tanyanya kaget
"supaya kamu cepat menyatu dengan alam juga melatih daya tahan tubuhmu" jelasku
Esoknya, kami mulai berlatih. Hinata yang berlatih sambil telanjang kusuruh berlari. Dan pemandangan indah naik-turun pun terjadi. Aku langsung terangsang. Setelah selesai berlari, ia kusuruh mendekat.
"Hinata, minum ini dulu sebelum lanjut !" perintahku
Hinata pun minum dengan rakus karna mungkin habis berlari. minuman itu telah kucampur obat perangsang. selesai minum, ia pun gelisah
"Sensei, kok udaranya panas ya..?" tanyanya
"ah, masa ? dingin gini lo.." jawabku
"mu..mungkinkah kau sakit ?" lanjutku
"bisa saja sensei.." jawabnya
Aku mendekatinya, lalu menyentuh pundaknya. Ia tiba-tiba kaget dan langsung menutupi ke2 buah dadanya.
"udah, jangan tegang.., rileks aja.." ucapku santai
Aku menurunkan tangan nya dari ke2 toketnya, lalu meremasnya pelan.
"kau tau hinata ? hari ini kita akan latihan sex.." jelasku mesum
Hinata langsung kaget dan ingin memprotes, tapi aku langsung mencumbu bibirnya dan memilin putingnya. Setelah beberapa saat, aku menghentikan cumbuanku, kulihat wajah hinata memerah. Aku merunduk, lalu menyedot susunya hingga ia gelinjangan. tangan kiriku turun ke vaginanya yang sudah basah, lalu mengelusnya dan menggeseknya.
Beberapa saat kemudian, tubuhnya menegang, dan keluarlah peju dari vaginanya. ia langsung lemas dan terduduk ditanah.
"ah..uh..oh.." desah hinata.
"gimana ? enak kan ?" tanyaku
Aku menghentikan aktifitasku, lalu mencopot celanaku. Penisku yang dari tadi tegang ku hadapkan ke muka hinata.
"nah, sekarang, kamu kocok penisku !" suruhku
Akupun memegang tangannya, menuntunnya untuk mengocok penisku. Hinata hanya menurut. Ia mulai mengocok dan menjilat penisku, kemudian dia memasukkan penisku kedalam mulutnya, dan mulai mengocok dan menghisapnya.
"uh..oh..uh.., nikmat sekali hinata.., kau benar benar lonte.." racauku
Setelah beberapa saat, Akupun mempercepat ritme kocokannya. lalu akupun klimaks. Ku semprotkan seluruh sperma ku kedalam mulutnya, lalu kusuruh ia menjulat habis seluruh sperma ku yang tersisa.
"oh.. hinata, aku sudah gak tahan.., kita mulai ya.." kataku sambil mengarahkan penisku yang masih tegak kearah vagina hinata
*BLEEESSH* penisku masuk dengan sempurna.
"uh... sakit.., cabut.." erang hinata
darah perawan mengucur dari vagina hinata. erangan hinata tak kupedulikan. Aku mulai memompa penis ku maju mundur di vagina hinata. Selama 30 menitan, banyak gaya yang sudah kami praktekkan. mulai dari doggy style, misionaris, woman on top, pokoknya, kami bener-bener merem melek dah. Hinata pun sudah keluar 4 kali, sedangkan aku belum sama sekali.
"Hinata, angkat kakimu.." suruhku
ia pun mengangkat kakinya, mempermudahku memompa memeknya.
Setelah 50 menit an, barulah aku merasa akan klimaks. Kupercepat pompaan ku, menbuatnya goyang goyang. Aku remas susunya yang menggemaskan.
"oh.., hinata, aku muncraatt.." racauku
"ohh.." sambung hinata
*CROOOTT* Aku muncrat di dalam memek hinata. Ternyata, hinata pun klimaks saat itu.
"oh.., badanmu benar-benar hebat hinata, kita akan melakukannya terus.." ucapku senang
hinata hanya terdiam. Aku memakai celanaku, lalu memapahnya ke dalam tenda. dan akhirnya, kami selalu melakukannya setiap hari. bahkan penisku hampir tidak pernah lepas dari vaginanya. bahkan, aku juga telah memperawani anusnya. benar-benar nikmat..!
~End~
Admin : ™Sex™
NB : Menerima Request
Tidak ada komentar:
Posting Komentar