Oxygen Blue Curve - Working

Senin, 27 Juni 2016

Petualangan Jiraiya Part 2 (Kushina xxx)

                                      

Aku berangkat dari desa Kirigakure menuju desa Konohagakure. Jaraknya sangat jauh. Memakan waktu kira-kira 2 hari. Aku beristirahat di beberapa penginapan pada saat perjalanan.

***

Aku akhirnya sampai di desa kelahiranku, Konoha. dan tempat yang pertama kutuju adalah rumah muridku, Hokage ke-4 Minato. Letaknya agak jauh dari pintu masuk.
Aku berjalan menuju rumah muridku. Begitu sampai, aku mengetuk dan berteriak.
"oii..! Minato..!" teriakku
Dibukalah pintu oleh seorang wanita berambut merah. Dia adalah Uzumaki Kushina, istri Minato. Kulitnya putih, bermata hitam, berdada besar dan seksi. oh.., beruntungnya muridku itu.
"Jiraiya sensei.." katanya kaget
"Yo Kushina ! apa kabar ? dadamu makin besar ya.." sapaku seperti biasa
*BUAAAKKK* sebuah penggoreng di tamparkan pada pipiku.
"ma..maaf, m..minato ada..?" tanyaku sambil memegangi pipiku
"oh, minato masih ada di kantornya, ayo masuk dulu.." tawarnya
"ya.., aku benar benar capek.."
Aku masuk kerumah Minato, lalu duduk di sofa ruang tamunya. Rumah ini tidak begitu besar, namun luas. Dindingnya di cat kuning dengan foto yang dipajang dimana-mana. Aku melihat Kushina sedang masak didapur. Dia mengenakan Baju rok panjang berwarna putih, dengan celemek berwarna biru.  Saat aku melihatnya, teringat kejadian ku saat ngentot dengan Mizukage, aku jadi horny. Hehe.., karna minato tidak ada dirumah, maka hari ini adalah hari keberuntunganku.

Kushina membawa beberapa makanan yang baru saja dia masak di dapur ke ruang tamu. Aku sudah tidak sabar mencicipi masakannya, juga tubuhnya nanti.
"Makanlah Jiraiya sensei, ini kubuatkan.." suguhnya sambil menaruh hidangan diatas meja.
"Makanlah bersama Kushina.., aku tidak akan makan kalau kau tidak ikut.." ucapku merayu agar kushina ikut makan
"Baiklah.., Aku akan melepas celemek ini dulu.." jelasnya lalu melangkah kembali ke dapur.
Aku mengambil nasi secukupnya pada piringku, lalu menaburkan obat tidur pada sisa nasi yang ada. Aku mengaduk nasi yang ada di rice cooker agar obatnya merata, lalu kembali meratakan nasi itu.
Setelah kushina kembali, dia mengambil nasi pada rice cooker yang sudah kucampur obat tidur.
     Kami pun makan bersama.
Tak lama setelah dia menghabiskan makanannya, dia ijin untuk pergi ke kamarnya. Aku pun mengijinkannya. Dia langsung menuju kamarnya. Setelah kurasa sudah sedikit lama, aku mencoba menengok ke kamarnya. Dia sudah tertidur pulas..! ku cek pintu kamarnya, beruntung ternyata tidak dikunci. Aku segera mengunci pintu depan, menutup tirai jendela lalu masuk ke kamar kushina. Aku duduk disampingnya, mengelus tangannya, lalu kakinya. lalu mencium harum tubuhnya.
"oh, kushina.., beruntungnya minato menikahi dirimu.." kataku pelan
Aku melentangkan tubuhnya lalu melepas pakaiannya. Dia pun sekarang hanya memakai BH dan CD berwarna putih.
"Warna yang bagus.." bisikku ditelinganya
sebenarnya obat yang kumasukkan bukan hanya obat tidur, tapi obat pelumpuh. Makanya dia lemas dan tertidur pulas.

Aku segera menelanjanginya. Kubuka ikatan BHnya, lalu kulepas CDnya. Oh.., indahnya pemandangan di depanku. Tubuh Kushina yang merupakan istri muridku kini telanjang dihadapanku. Susunya yang montok, memeknya yang merah menggemaskan. benar-benar bikin horny. Aku langsung melepas pakaianku juga, karna kontolku sudah ingin bebas.
Kucium bibirnya, kukulum. Lalu turun menciumi lehernya dan turun lagi mencium buah dadanya. Aku mainkan buah dadanya dengan bebas. Kuremas, kuemut, kigigit, kuhisap. tanganku pun turun ke memeknya. Menggesek-gesek, lalu memasukkan 2 jariku kedalamnya.
Terasa cairannya sudah keluar membasahi memeknya. Ku kocok memek Kushina dengan jari ku. Ku emut susunya dengan mulutku.
"Uh...." lenguhnya setengah sadar
"ha..!? Jiraiya sensei.. apa yang kau..!? ah..!" katanya kaget
Kupercepat kocokanku pada memeknya membuatnya mendongakkan kepala. hmm.., kuat juga kushina, bisa melawan pengaruh obat yang kuberi.
"sudah kushina, nikmatin saja.." jawabku lalu mencium susunga lagi
Aku terus melakukan rangsangan yang membuat kushina merem-melek sampai akhirnya dia klimaks.
"Ah...!!!" lenguhnya saat klimaks
Aku mencabut jariku lalu berdiri mendekatianya. Kudekatkan kontolku pada wajahnya, lalu menuntun tangannya agar memegang kontolku.
"ayolah kushina.., puaskan aku..!" tantangku
Kushina bangkit lalu jongkok di kasurnya. Aku puas melihatnya dikuasai birahinya sendiri. Dia mulai menjilati penisku yang besar lalu mulai memasukkannya kedalam mulutnya. Dia mengocok dan menghisap penisku hingga membuat aku merem melek.
"oh.., mulutmu benar-benar enak.." racauku
Karna merasa mau klimaks, aku mencengkeram kepalanya lalu memaju-mundurkannya dengan cepat. Kutekan kepalanya dalam dalam, lalu..
*CROOOTT CROOOTT CROOOTT* Aku klimaks di dalam mulut kushina.

Dia menelan semua sperma yang kukeluarkan. kusuruh dia menjilat habis juga sperma yang masih menempel di penisku. Selesai menjilat, Kusuruh dia menungging. Ku jilati memek tembem kushina dalam posisi dia nungging.
"ah..Jiraiya..sensei.. kumo..hon..hen..tik..an.." desahnya namun semakin mencondongkan pantatnya ke arahku. Kujilati terus memeknya, hingga aku menemukan g-spotnya. Tangan kananku memelintir dan memainkan G-spot milik kushina.
"ah...oh...ah...ah.." desah kushina ketika memeknya dan g-spotnya kumainkan.
Karna sudah gak tahan, aku bangkit lalu mengarahkan kontolku ke arah lubang memek kushina. Ku berusaha memasukkan penisku, namun ternyata memek kushina masih rapat sekali sehingga aku kesusahan.
"Ahkk..., Jiraiya sensei.., kumohon hentikan..!" pekiknya ketika penisku sudah masuk setengahnya. Akupun memperkeras sodokanku.
*BLEEESSHH* masuklah penisku seluruhnya. Kushina memekik keras ketiks penisku sudah amblas sepenuhnya.
Aku mulai memaju mundurkan penisku di dalam. rasa memek kushina masih rapat layaknya kunoichi perawan. Kurasa Minato jarang memakainya.
"Oh..oh.. Kushina.., Memekmu rapat bener.." racauku sambil menggenjot memeknya
Kushina hanya mendesah ketika aku sodok. Kurasa dia juga sudah mulai menikmati permainan ku. Ku angkat badannya hingga dia membelakangiku, lalu ku entot lagi. Selama 15 menit, dia akhirnya keluar untuk yang ke-2 kalinya.
"Ah.....!" teriaknya ketika mencapai klimaks
Aku yang belum puas pun terus mengentotnya. Selama 30 menit, kami mencoba bermacam macam gaya saat ngentot. Kushina pun sudah klimaks hingga 4 kali.
Saat aku merasa ingin keluar, ku percepat dan ku perkasar sodokan ku. Hingga akhirnya aku mencapai batas ku.
*CRROOOOOTT CROOOOTT CROOOTT* Kutembakkan seluruh spermaku di dalan rahimnya.
"Oh.., enak sekali memekmu kushina.." pujiku sambil melepas kontolku
"Ji..jiraiya sensei.." desahnya dalam posisi mengangkang lalu dia pun pingsan.

***

Selama dia pingsan, aku menghilangkan seluruh pakaian yang ada dirumah ini, termasuk pakaianku. Aku juga menghilangkan seluruh benda yang bisa digunakan untuk menutupi badan. Lalu menyegel rumah ini agar tidak terdeteksi dunia luar. Aku tau minato tidak akan pulang hari ini, karna besok akan ada pertemuan antara desa konoha dan kumo. Jadilah nyata keinginanku untuk bermain sex bersama kushina. Aku menunggunya di sofa ruang tamu dengan telanjang. begitu dia keluar, dia langsung berteriak
"Jiraiya sensei ! dimana kau sembunyikan bajuku..!?" teriaknya sambil berusaha menutupi dadanya dengan kedua tangannya, sedangkan pahanya berusaha menutupi vaginanya
"hahaha.., gimana rasanya telanjang ditiup angin..?" tanyaku sambil tertawa
Dia langsung maju kearahku sambil mengangkat penggorengan lalu berusaha memukulku.
Namun aku menangkap pergelangan tangannya, lalu mencium bibirnya.
"Hari ini akan full sex lho.., nikmatin aja.." bisikku di samping telinganya
"J..jangan bercanda..ah..." jawabnya lalu mendesah ketika aku memasukkan 2 jari tangan kananku ke memeknya saat dia lengan dan membuka pahanya sedikit. Aku mulai mengocok dan mengorek memek kushina yang membuatnya menjadi lemas. Aku duduk di sofa kembali, lalu mengangkat pahanya dan mendudukkannya dipangkuanku ,membelakangiku-namun tidak menancapkannya di penisku-sambil mengangkangkan pahanya lebar-lebar.
Dengan begini aku dapat menggesek-gesek memeknya, sambil meremas dadanya dan menciumi lehernya. Kushina pun mendesah terus saat kurangsang. Aku menurunkannya, lalu menyuruhnya nungging ke arah sofa. Aku mengambil mentimun besar yang ada di meja, lalu berusaha memasukkannya ke dalam memeknya.
"Akh..., ampunn..." pekiknya ketika timun itu menerobos masuk memeknya
Setelah benar benar masuk, aku meremas-remas pantatnya yang bohay.
"gimana rasannya dimasukin timun besar ?" tanyaku mesum dan kushina hanya mendesah
Aku memasukkan 2 jariku ke dalam anusnya, lalu mengocoknya. Setelah kurasa siap aku mengarahkan kontolku yang sudah tegak kearah anusnya.
"Oh.., anusmu rapat bener.., masih perawan ya..?" racauku saat penisku masuk setengahnya
"Ehkk.., Sa..sakit.." pekiknya
Aku tidak menghiraukan pekikan kushina. Aku mengeraskan sodokanku hingga seluruh penisku terbenam di anusnya. Aku pun mulai menganalnya.

Setelah 20 menit aku anal, Aku merasa ingin orgasme. Kushina yang sudah orgasme 2 kali pun ingin orgasme juga. Aku pun mempercepat sodokanku.
"ah..uh..oh.., Badanmu enak bener khus.." racauku
"ah..ah..ah.., sodok terus sensei.." balas racaunya
Kami berduapun akhirnya orgasme. Aku mengeluarkan semuanya di dalam perut kushina. Tanpa mencabur timun yang masih menancap di memeknya dan juga dilumuri peju. Aku mendudukkannya di sampingku.
"oh.., kita akan terus ngesex hari ini.." ucapku sambil meremas pahanya.

Dan begitulah akhirnya. Kami berdua pun ngentot seharian.
Kadang kami ngentot sambil memasak. saat duduk kontolku tetap menancap. Kami ngentot dimana-mana, di dapur, kamar mandi, kamar, ruang tamu, bahkan saat di makan di ruang makan kamipun tetap ngentot.
Akhirnya Kushina menjadi pecandu sex. namun hanya didepanku lab dia berani menampakkan sifat pelacurnya. dan sampai saat ini, setiap kali minato pergi, aku akan datang kerumahnya dan kamipun ngentot sampai minato pulang.

~END~

Admin : √Hunter

NB : Menerima Request


5 komentar: